Minggu, 03 Januari 2016

Sosialisasi: Agen Sosialisasi

Agen Sosialisasi


Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama:
a.       Keluarga (kinship)
Bagi keluarga inti, agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama dalam stau rumah. Keluarga adalah agen sosialisasi yang paling awal. Gertrude Jaeger mengemukakan bahwa peran agen sosialisasi pada tahap awal (primer) ini sangat penting karena pada tahap ini anak sepenuhnya berada di lingkungan keluarganya.
b.      Teman bermain (peergroup)
Disebut juga “kelompok sebaya”, dialami anak setelah ia mampu bepergian ke luar rumah. Pada awalnya Teman bermain banyak berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. Anak berinteraksi dan bersosialisasi dalam hubungan yang sederajat karena usia mereka sebaya.
c.       Sekolah
Menurut Driben, sekolah termasuk agen sosialisasi. Anak belajar membaca, menulis, berhitung. Selain itu juga belajar aturan-aturan kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universalism), dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah, seseorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya  dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagai besar tugas sekolah dilakkan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
d.      Media massa
Media massa terbagi atas media cetak (surat kabar, majalah) dan media elektronik (radio, televisi, film). Media elektronik lebih dominan pengaruhnya dibandingkan media cetak. Contohnya, penayagan berita-berita peperangan, dilm-film, dan adegan-adegan kekerasan atau sadism diyakini telah banyak memicu oeningkatan adgresif pada anak-anak yang menontonnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar