Minggu, 03 Januari 2016

Sikap Antisosial: Pengertian, Ciri dan Penyebab



SIKAP ANTI SOSIAL
1.      Pengertian Sikap Anti Sosial

Sikap antisosial adalah bentuk sikap seseorang yang secara sadar atau tidak sadar tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. 

Menurut Kartasapoetra, sikap antisosial merupakan sebab dan juga sebaliknya sebagai akibat dari terjadinya perilaku menyimpang. Atau dapat dikatakan sikap antisosial ini merupakan produkproduk dari perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang menimbulkan akibat pada kondisi psikologis manusia menjadi tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Dalam masyarakat, sikap antisosial memiliki konotasi negative dalam pengaruhnya terhadap stabilitas dan keteraturan hidup bermasyarakat.

2.       Ciri-ciri
beberapa ciri yang ada dalam sikap antisosial.
a.       Adanya ketidaksesuaian antara sikap seseorang dengan norma dalam masyarakat.
b.      Adanya seseorang atau sekelompok orang yang berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap norma yang berlaku dalam masyarakat.
c.       Kondisi psikologis seseorang yang bertentangan dengan apa yang seharusnya.
d.      Ketidakmampuan seseorang untuk menjalankan norma yang ada dalam masyarakat.

3.       Sebab munculnya sikap anti sosial
Ada beberapa sebab munculnya sikap antisosial di masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut.
a.       Adanya norma atau nilai sosial yang tidak sesuai atau sejalan dengan keinginan masyarakat, sehingga terjadi kesenjangan budaya termasuk pola pikir masyarakat.
b.      Kurang siapnya pola pemikiran masyarakat untuk menerima perubahan dalam tatanan masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya perubahan sosial yang menuntut semua komponen untuk berubah mengikuti tatanan yang baru. Dalam perubahan ada komponen yang siap, namun sebaliknya komponen yang tidak siap ini justru akan bersikap antisosial, karena tidak sepakat dengan perubahan yang terjadi. Misalnya perusakan terhadap telepon umum.
c.       Ketidakmampuan seseorang untuk memahami atau menerima bentuk perbedaan sosial dalam masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kecemburuan sosial. Perbedaan-perbedaan dimaknai sebagai suatu permasalahan yang dapat mengancam stabilitas masyarakat yang sudah tertata.
d.      Adanya ideologi yang dipaksakan untuk masuk ke dalam lingkungan masyarakat. Hal ini akan menimbulkan keguncangan budaya bagi masyarakat yang belum siap untuk menerima ideologi baru tersebut.
e.       Pemimpin yang kurang sigap dan tanggap atas fenomena sosial dalam masyarakat, serta tidak mampu menerjemahkan keinginan masyarakat secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar